Tips Menghindari Penalti

Udah pada tau kan kalau CommuterLine menerapkan sistem penalti atau suplisi?

Suplisi alias denda 50ribu (setara dengan secangkir kopi hehehe... ) diterapkan jika kamu nggak bisa menunjukkan kartu THB ataupun KMT saat tap out ke luar stasiun. Jadi, hati-hati menjaga tiket. Buat yang pake KMT mungkin bisa disiasati dengan menggunakan kalung ala ala ID card orang kantoran kayak gini:


Sementara penalti, ini biasanya di-charge kalau kamu melakukan tap out di lokasi yang sama dengan tap out dalam rentang waktu minimal satu jam. Besarnya sih cuma 7ribu, tapi lumayan lho buat saldo perjalanan Bogor-Sudirman. Atau setara dengan teh dalam kemasan yang menyegarkan di cuaca panas kayak sekarang lah ... XD

Nah, sayangnya kebijakan penalti ini juga berlaku ketika ada gangguan CommuterLine seperti tadi pagi. Kerusakan pantograf menyebabkan perjalanan jalur Jakarta-Bogor PP terganggu, bisa dipastikan ratusan (atau mungkin ribuan) penumpang yang sebagian besar pekerja urban itu terusik perjalanannya. Termasuk saya tentunya. Berpeluh, dan tentu saja ketar ketir gak karuan. Dua jam lewat, akhirnya saya memutuskan untuk pindah moda transportasi yaitu angkot yang sudah pasti bakal makan waktu tempuh lebih lama (pleus panas!). Apa boleh buat daripada tak terangkut.

Saat tap out, otomatis saya dikenakan penalti. Ih, nggak enak banget ya. Udah kita dirugikan waktu kok masih dihukum potong saldo huhuhu... Untungnya, pas ngurus penalti di loket, petugasnya bilang bisa diklaim dengan menghubungi kantor staf. Wah! Dasar ogah rugi, saya pun mengurus ke TKP. Ternyata, menurut kru CommuterLine, untuk menghindari penalti (dalam kasus khusus kayak hari ini aja ya, jangan curang hehehe) pada saat tap out mustinya minta tolong petugas polsuska yang melakukannya. 

OK, tips tadi akan saya ingat, catat, dan bagikan ke kalian lewat blog ini. Tentu saja dengan harapan, gangguan semacam ini nggak terjadi lagi ya. Biar gimana pun, rasanya tetep lebih nyaman bepergian naik CommuterLine kan?




0 comments: