Ganteng Sih, Tapi....

Menurut saya, program wajib belajar dan pemberantasan tuna aksara alias buta huruf belum sepenuhnya berhasil di Indonesia. Yang dimaksud bukan di wilayah terpencil yang jauh dari"peradaban" bernama sekolah, sebab bahkan Anak Rimba di pedalaman Jambi pun sudah melek huruf dan bisa membaca. Melainkan, di sebuah tempat bernama peron stasiun yang seharusnya bebas (asap) rokok.

Gambar yang terekam di bawah ini adalah contoh betapa mas-mas ganteng ini sepertinya butuh les membaca lagi


Yang satu ini, saya temui di stasiun Citayam ketika hujan mengguyur. Mungkin si mas butuh kehangatan tapi nggak tau musti meluk siapa. Lucunya, yang menyuruh ngerokok justru ibunya lho. Meski awalnya si mas sempat ragu untuk membakar lintingan tembakau buat mengusir dingin. 



Saya yakin, masih banyak area bebas (asap) rokok yang belum steril di stasiun sepanjang Bogor-Jakarta dan sebaliknya.  Nggak tau kenapa, susah banget ya bagi para perokok ini untuk menahan diri atau usaha dikit jalan ke area merokok yang sudah disediakan. Kalau lagi beruntung sih, siap-siap aja ditegur manis oleh mas satpam stasiun.  Syukur-syukur kalau dapat "jackpot" berupa sapaan dari mas marinir yang akan dengan santainya bilang: "Bisa baca nggak?" sambil nunjuk-nunjuk marka Dilarang Merokok yang dipajang di pagar peron.

(foto diambil di stasiun Citayam) 

0 comments: